Mengupas Empat Sisi Buruk Sebuah Fandom K-Pop

FANDOM
Loading...

Industri K-Pop tidak akan bisa berkembang tanpa adanya penggemar yang selalu mendukungnya. Para fans yang memiliki idola yang sama akan berkumpul membentuk satu fandom atau fans kingdom. Di dalam sebuah fandom, para fans berinteraksi, saling mengenal satu sama lain, dan mendiskusikan apa saja seputar artis idola mereka. Kehadiran sebuah fandom bisa dengan cepat dan efektif meningkatkan popularitas sebuah grup atau seorang artis. Seiring waktu fandom akan terus membesar dan memberi banyak pengaruh pada artis pujaan mereka.

FANDOM

Fandom memang bisa memberi banyak dampak positif pada artis dan industri K-Pop secara keseluruhan. Tapi tahukah kalian bahwa fandom sebenarnya juga punya sisi buruk. Apa saja itu?

1. “Perang” antar fandom

Diskusi berujung pertengkaran antar fans dan fandom adalah hal yang lumrah terjadi. Mereka akan ribut dan saling perang argumen tentang siapa yang terbaik, siapa artis paling berbakat, lagu apa yang paling enak, band mana yang paling populer, dan seterusnya. Keributan semacam ini paling tidak terhindarkan di forum-forum K-Pop.

Setiap fandom akan mengatakan bahwa grup idola mereka adalah yang terbaik, sedangkan masing-masing fans akan menonjolkan bahwa member A lebih baik dari member B, begitu seterusnya. Jika setiap fans bisa saling menghormati dan pengertian, maka segala sesuatunya akan tetap kondusif. Tapi jika tidak, maka ini jelas akan memicu perselisihan yang seringkali mengarah pada penggunaan kata-kata kasar dan caci maki. Apa sih untungnya ribut?

2. Sasaeng

Bagi yang belum tahu, sasaeng adalah yang fans super fanatik dan obsesif pada idol tertentu. Mereka saking fanatiknya akan rela melakukan apa saja demi sang artis favorit, termasuk mengejar mereka dan menerobos ruang privasi sang idola, tak peduli apapun resikonya. Tidak sedikit para idol yang justru merasa dirugikan dengan kehadiran sasaeng yang terkadang justru membahayakan mereka.

Loading...

Di mata fans ‘normal,’ sasaeng dianggap sebagai fans kurang waras alias gila dan kekanak-kanakan. Mereka tidak bisa bersikap normal di hadapan idolanya.

3. Pembullyan artis

Membenci dan merendahkan artis tertentu kian marak dari hari ke hari sampai pada level melecehkan dan memfitnah. Agensi hiburan seorang artis terkadang terpaksa harus mengambil tindakan hukum demi menjaga nama baik dan keselamatan artis mereka. Sedangkan sang artis sendiri yang jadi korban pembullyan sangat rentan terkena depresi.

Haters selalu ada di mana-mana di semua fandom. Kegiatan utama mereka adalah menyebarkan kebencian. Mereka bisa menargetkan artis manapun yang tidak mereka sukai. Mereka akan terus mencari cara untuk menjatuhkan imej sang artis dan bila perlu menyebarkan berita bohong di setiap tempat.

4. Diskriminasi idol

KPOP

Ini paling sering terjadi di sebuah fandom boyband atau girlband, di mana fans cenderung mendiskriminasi idol tertentu yang mereka anggap ‘jelek,’‘tidak berbakat,’ atau karena alasan lain. Perilaku semacam ini bisa menyakiti perasaan seorang idol jika dia tahu itu.

Fans menyortir para member sebuah grup idola sesuai keinginan mereka sendiri sambil menjelek-jelekkan member yang tak mereka sukai. Terkadang mereka menggunakan kalimat-kalimat yang begitu menyakitkan, seperti meminta member tersebut untuk keluar dari grup. Tak jarang standar kecantikan/ketampanan dipaksakan pada semua idol meski faktanya kecantikan/ketampanan adalah sesuatu yang sifatnya subyektif alias tergantung pada siapa yang melihatnya.

Nah, kalian jangan sampai ya jadi fans yang seperti itu. Idolakanlah artis dalam batasan yang wajar dan jangan suka merendahkan mereka yang tidak kalian sukai.

Loading...

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*