Memasuki kuartal I-2018, Xiaomi berhasil mencapai 18,3% dengan angka pengiriman produk menyentuh angka 1,7 juta unit. Bahkan, Xiaomi juga telah menduduki urutan kedua dalam lima besar perusahaan smartphone di Indonesia. Tak hanya berjaya di Tanah Air saja, saat ini Xiaomi masuk sebagai vendor keempat terbesar di dunia.
Tak mengherankan jika perusahaan asal China ini mulai melebarkan sayapnya ke Eropa dengan meluncurkan smartphone terbarunya Mi 8 Pro di London pada awal bulan November tahun 2018. Selain memasarkan beberapa seri smartphone andalannya seperti Xiaomi Mi 8 SE dan Xiaomi Redmi, Xiaomi juga akan menjual produk lain seperti gelang pelacak fitness, atau lebih dikenal dengan nama fitness tracker, dan skuter elektrik.
Memasuki pasar Eropa, ini berarti Xiaomi harus bersaing dengan perusahan raksasa seperti Apple, Samsung, dan pesaing utamanya yang juga dari China yaitu Huawei. Tak berhenti sampai di situ saja, Xiaomi diperkirakan akan masuk ke pasar Amerika Serikat pada bulan Desember tahun ini. Namun, sampai saat ini belum dipastikan apakah perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan memengaruhi rencana Xiaomi tersebut.
“Mi 8 Pro adalah produk penting dan itulah mengapa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan peluncuran global di London,” ucap Donovan Sing selaku Director of Product Management Xiaomi.
Terkait hal tersebut, Lei Jun, founder Xiaomi, mengatakan bahwa pihaknya mengembangkan jenis bisnis baru yang mengombinasikan antara hardware, Internet, dan e-commerce. Bahkan, saat ini Xiaomi juga telah menciptakan produk powerbank,sehingga dapat merambah ke pasar yang lebih luas.
Jika dilihat dari tingkat penjualannya saat ini, rasanya Xiaomi mampu bersaing di ranah global. Sebagai buktinya, sepertiga pendapatan Xiaomi berasal dari penjualan pasar internasional. Bahkan, tahun ini, Xiaomi berhasil mengalahkan penjualan smartphone Samsung di India. Ini membuat Xiaomi menjadi vendor smartphone dengan penjualan – secara online dan offline – terbesar di India.
Leave a Reply