Gaya Permainan Bomber Tajam Kamerun Samuel Eto’o

Samuel Eto'o
Loading...

Fans sepakbola sejati pasti kenal dengan striker lincah nan haus gol ini. Samuel Eto’o adalah pemain asal Afrika paling berprestasi ketika berkarir di Eropa. Ia empat kali menyabet gelar Pemain Terbaik Afrika, meraih sepatu emas di Piala Dunia 2010, menjadi top skorer sepanjang masa Kamerun, dan mencatatkan sederet pencapaian besar lainnya. Ia sudah menyumbang lebih dari 100 gol untuk Barcelona dan menjadi pemain Afrika yang paling sering dimainkan di La Liga.

Samuel Eto'o

Selain Barca, berbagai tim Eropa lainnya juga pernah memanfaatkan ketajamannya, seperti Mallorca, Inter Milan, Anzhi Makhachkala, Chelsea, Everton, dan Sampdoria. Bahkan di usia yang sudah menginjak 36 tahun, Eto’o masih sanggup mencetak lebih dari 25 gol bersama Antalyaspor.

Sebagai pendobrak lini pertahanan, Eto’o dikenal sebagai pemain yang kuat, cepat, dan enerjik. Stamina, daya jelajah, kemampuan duel udara, serta kekuatan finishingnya dengan kaki dan kepala membuatnya sangat diwaspadai di jantung pertahanan lawan. Dengan teknik bermain yang brilian, Eto’o biasa menyarangkan gol dengan berbagai cara. Dan hal itu jelas menjadi kerugian bagi pertahanan lawan.

Loading...

Selain jadi penyerang murni, Eto’o bisa juga agak ditarik mundur. Namun di tim-tim raksasa yang dibelanya, ia biasa dipasang sebagai penyerang tengah. Pemain kelahiran 10 Maret 1981 ini bahkan pernah dicoba di berbagai posisi penyerangan oleh pelatih Inter Milan saat itu, José Mourinho, dan hasilnya sangat memuaskan.

Saat Inter meraih treble di musim 2009-2010, Eto’o memegang peran penting di skuadnya. Ia bisa dipasang sebagai winger dan bahkan diterjunkan sebagai gelandang serang dalam skema 4-2-3-1 milik Mou. Eto’o didorong untuk membantu penyerangan sekaligus pertahanan dengan determinasi tingginya. Dalam laga semifinal melawan Barcelona, Eto’o bahkan menunjukkan kemampuannya sebagai bek setelah Thiago Motta secara kontroversial diusir wasit.

Selain skill tinggi, Eto’o juga punya naluri kepemimpinan, oportunisme, serta mentalitas baja di sepanjang karirnya. Di masa jayanya, banyak kalangan menilai ia sebagai salah satu striker terbaik, dan saat ini ia sudah jadi legenda persepakbolaan Afrika, khususnya Kamerun. Meski kecepatannya sudah menurun seiring bertambahnya usia, Eto’o tetap mampu mempertahankan kemampuan mencetak golnya dengan kerja keras di lapangan hijau. Hal itu tak lepas dari kemampuan positioning serta timingnya dalam melakukan penyerangan.

Dan meski kini sudah tak secepat dulu, Eto’o justru mengalami peningkatan kemampuan dribbling. Kemampuan itu ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengacaukan lini pertahanan lawan sekaligus membantu rekan-rekannya di lini depan.

Loading...

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*